"pimpinlah @ tunjuki kami ke jalan yang lurus"- al-fatihah @ ummul kitab ayat 5.
hari2 kita mesti jalan, tak kira la nk pegi mana pun, dan yg pastinya takkan dapat jumpa jalan yg lurus. mesti konar2, simpang, traffic light, roundabout, u-turn pun ada, siap jumpa signboard lagi,dan mcm2 lg..
jd, bila masa nk jumpa jalan yg lurus? kiranya tamsilan ini sememangnya untuk perjalanan jiwa, maka, adakah jiwa kita menuntunkan kita jalan yg lurus, atau kita masih asyik dibuai lara dunia? hakikatnya, jalan yg lurus memang terbentang kt depan kita, tinggal lg kita mampu @ mau atau sebaliknya untuk melayannya. apatah lagi kehendak hakikat jiwa ini pastinya tidak cocok atau selari dengan kemahuan jasmani amnya. jiwa sudah tentu ingin yg suci sesucinya, indah seindahnya, seronok seseronoknya. dunia juga menjanjikan perkara2 yg seakan-akan sama, tapi bezanya barang mana ia bersifat dunia, maka takkan kekal akhirnya.
walaupun jiwa sedar itu semua tetapi keracunan dunia dan segala kehendaknya tetap memesongkan kemudi ke arah lara. sudah pasti kita juga mesti berpijak di bumi yg nyata, melakukan seperti mana kehidupan orang lain: bekerja, berkeluarga, bersosial, dll.
tapi janganlah sampai saat dan ketika di mana semuanya itu menjadi fitnah di hari depan kelak. semua itu dijadikan alasan atas keteledoran diri sendiri. sememangnya tiada daya upaya melainkan kuasa Nya, tapi Dia juga menyatakan kita akan dibantu bilamana kita membantu diri sendiri. saban hari kita memohon tak kurang 17 kali akan pimpinan ke jalan yg lurus, tapi adakah kita sendiri berusaha sedemikian rupa?
jadi, perlu apa lagi bercakap panjang, berangan tak berkesudahan, bila kita pasti kematian semakin menghampiri, dan segala duniawi dan seisi akan ditinggal pergi.
bangkitlah jiwa! bangkitlah! bangkitlah menuju kematian=kehidupan yg abadi..
hari2 kita mesti jalan, tak kira la nk pegi mana pun, dan yg pastinya takkan dapat jumpa jalan yg lurus. mesti konar2, simpang, traffic light, roundabout, u-turn pun ada, siap jumpa signboard lagi,dan mcm2 lg..
jd, bila masa nk jumpa jalan yg lurus? kiranya tamsilan ini sememangnya untuk perjalanan jiwa, maka, adakah jiwa kita menuntunkan kita jalan yg lurus, atau kita masih asyik dibuai lara dunia? hakikatnya, jalan yg lurus memang terbentang kt depan kita, tinggal lg kita mampu @ mau atau sebaliknya untuk melayannya. apatah lagi kehendak hakikat jiwa ini pastinya tidak cocok atau selari dengan kemahuan jasmani amnya. jiwa sudah tentu ingin yg suci sesucinya, indah seindahnya, seronok seseronoknya. dunia juga menjanjikan perkara2 yg seakan-akan sama, tapi bezanya barang mana ia bersifat dunia, maka takkan kekal akhirnya.
walaupun jiwa sedar itu semua tetapi keracunan dunia dan segala kehendaknya tetap memesongkan kemudi ke arah lara. sudah pasti kita juga mesti berpijak di bumi yg nyata, melakukan seperti mana kehidupan orang lain: bekerja, berkeluarga, bersosial, dll.
tapi janganlah sampai saat dan ketika di mana semuanya itu menjadi fitnah di hari depan kelak. semua itu dijadikan alasan atas keteledoran diri sendiri. sememangnya tiada daya upaya melainkan kuasa Nya, tapi Dia juga menyatakan kita akan dibantu bilamana kita membantu diri sendiri. saban hari kita memohon tak kurang 17 kali akan pimpinan ke jalan yg lurus, tapi adakah kita sendiri berusaha sedemikian rupa?
jadi, perlu apa lagi bercakap panjang, berangan tak berkesudahan, bila kita pasti kematian semakin menghampiri, dan segala duniawi dan seisi akan ditinggal pergi.
bangkitlah jiwa! bangkitlah! bangkitlah menuju kematian=kehidupan yg abadi..
the moral of the story: byk mana simpang, konar, signboard yg kita tempuhi, destinasi yg nk tujui pastikan sampai. jangan sesat dh. jenuh nk cari jalan pulang, beb!
-kata gua pada gua-
2 comments:
biar kita mati sebelum dimatikan....
salam binjidan.
sepatutnya gitulah.
sepatutnya.
Post a Comment