Friday, September 4, 2009

Tuhan memberi apa yg kita perlukan..

salam.

Kyai Irfan Hilmi pernah memberikan nasihat kepada muridnya bahwa dalam mengkabulkan doa hamba-Nya yang saleh dan dicintai-Nya, Allah akan memberikan apa yang diperlukan olehnya, bukan apa yang diinginkannya. kata kyai, Allah mengetahui apa yang sebenarnya diperlukan manusia, sedangkan manusia hanya memiliki segudang keinginan tanpa tahu pasti apa sebenarnya yang diperlukan olehnya dalam hidup di dunia.
Oleh karena itu, apapun bentuk jawaban Allah terhadap doa-doa yang kita mohonkan kepada-Nya, selayaknya disyukuri dan diiringi prasangka baik terhadap-Nya. Sekali lagi, jika Allah tidak mengkabulkan doa persis seperti apa yang kita minta, hal tersebut bukan berarti Allah tidak menjawabnya. Allah menjawab setiap doa, namun dalam jawaban yang bentuknya “lain”.
Sebagai bahan perenungan, ada baiknya kita menyemak kisah di bawah ini.

Diriwayatkan bahwa nabi Musa AS memiliki ummat yang rata-rata berumur panjang dan jumlah ummatnya sangat banyak. Sebagaimana layaknya sebuah bangsa, di antara ummat nabi Musa as. ada yang hidupnya berkecukupan, bahkan lebih, ada pula yang miskin.
Pada suatu ketika Nabi Musa didatangi oleh seseorang yang miskin. begitu miskinnya, ia mengenakan pakaian yang lusuh dan compang-camping. Si miskin itu kemudian berkata kepada Nabi Musa AS, “Wahai Nabiyullah Musa, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar Allah SWT menjadikan aku orang yang kaya.”
Nabi Musa AS tersenyum mendengar permintaan si miskin, kemudian berkata kepada orang tersebut, “saudaraku, perbanyaklah bersyukur kepada Allah SWT.” Si miskin tentu saja terkejut dengan jawaban Nabi Musa yang pendek itu. Dengan kesal ia berkata, ”Bagaimana aku boleh banyak bersyukur, sedangkan untuk sekedar makan saja aku kesulitan, pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja!”. Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya.
Beberapa saat kemudian seorang kaya datang menghadap Nabi Musa AS. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa AS, “Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar aku dijadikannya sebagai orang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu”.
Nabi Musa AS pun tersenyum, lalu ia berkata, “wahai saudaraku, mulai saat ini engkau jangan bersyukur kepada Allah SWT”.
“Wahai Nabiyullah Musa, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah SWT telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan. Jadi bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya” jawab si kaya itu.
Akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya. Selanjutnya apa yang terjadi? Yang kemudian terjadi adalah si kaya menjadi semakin kaya karena ditambahkan kenikmatannya oleh Allah SWT karena ia selalu bersyukur. Sedangkan si miskin menjadi bertambah miskin. Allah SWT mengambil semua kenikmatan-Nya sehingga si miskin itu tidak memiliki selembar pakaianpun yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur kepada Allah SWT.

Hikmah dari kisah ini adalah, seseorang yang mampu mensyukuri setiap nikmat yang telah Allah berikan kepada dirinya akan menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat menikmati hidup. Sebaliknya, seseorang yang tidak mau bersyukur sama halnya dengan orang yang telah menjerumuskan dirinya kepada keadaan yang serba sulit dan menutup pintu rahmat Allah, lebih dari itu orang yang tidak pandai bersyukur akan menjadi orang yang sukar menikmati hidup, sekaya atau semiskin apapun hidupnya.

Aula Hikmah-kang ram

No comments:

 

Bali Accommodation