Tuesday, August 14, 2012

apakah mesti Allah nama Nya?

Di Indonesia, masyarakat di sana menyebut Tuhan itu Gusti Alah. Allah disebut Alah, dan tidak menjadi satu kekalutan. Mereka mengerti bahwa Alah adalah Allah.

Nama Tuhan itu sebenarnya hanya buatan manusia, disebut sesuai dengan bahasa orang yang menyebut Nya. Kata “Tuhan” sendiri bermaksud Tuan. Dalam bahasa Inggeris Tuhan adalah Lord. Tuhan bukanlah orang yang perlu diidentifikasikan. Aslinya, Tuhan itu tak punya nama. Untuk apa nama kalau Dia itu Cuma satu dan paling nyata.

Nama Allah telah lama digunakan di jazirah Arabia sebelum kedatangan Islam. Bahkan ayahanda Rasulullah saw sendiri bernama Abdullah, yang bermaksud hamba Allah. Wahyu Alquran di awal turunnya juga tidak menyebut Allah. Sekadar disebut “Rabb”.

Tuhan sendiri meminta dipanggil apa saja, asal nama terbaik Nya. Di dalam surah Al A’raf dinyatakan, “Dan Tuhan mempunyai nama-nama yang baik (asma-u l-husna) maka mohonlah kepada Nya dengan nama-nama baik Nya.”

Allah sebaiknya dipanggil dengan bahasa kita sendiri, yang meresap dalam hati. Bagi orang Jawa, memohon pada Tuhan dengan ‘duh Gusti’ jelas lebih baik dan meresap dalam hati daripada ungkapan ‘ya Tuhan’ maupun ‘ya Allah’. Mengapa? Kerana ungkapan itu lahir dari batin yang terdalam yang sejak kecil telah melekat di dalam jiwanya.

Islam harus disebar dengan damai. Bukan dengan cara menakut-nakutkan, atau menggunakan kekerasan. Islam adalah kelembutan. Islam adalah agama yang menarik.

La ikraha fi al-din. Tiada paksaan dalam beragama.

Achmad Chodjim

No comments:

 

Bali Accommodation