Inilah sebuah petunujuk yang benar yang menjelaskan tentang ilmu sirr
kesempurnaan hidup, yang berakar dari ajaran para ahli hikmah di tanah Jawa,
yang hendak membuka hakikat kesempurnaan sejati, sebuah pelajaran dari
kitab Tasawuf, tersingkapnya ajaran ini terpancar dari kebersihan jiwa
heningnya alam pikiran, yaitu tanggapnya rasa atas cipta Tuhan, dengan ihlash
mengawali pelajaran ini yakni dengan menukil Firman Allah kepada Nabi
Musa AS yang bermakna : Yang sebenar- benar manusia itu adalah kenyataan
(adanya) Tuhan, dan Tuhan itu Maha Esa.
Firman Allah yang demikian ini yang diajarkan oleh para ahli (mursyid)
kepada sesiapa yang diterima penghambaannya(salik). Dimana ajaran itu,
kemudian teringkas menjadi 8 hal, penyampaiannya dengan cara membisikkan
ke telinga murid sebelah kiri. Pemahaman semacam ini memberikan pengertian
bahwa ilmu 'kasampurnan' ini tidak seyogyanya diajarkan kepada sembarang
orang, kecuali kepada orang-orang yang telah mendapat hidayah dari Allah
SWT, artinya orang yang telah tercerahkan dirinya (ciptanya).
Maka dari itu, barang siapa yang sudi membaca tulisan ini seyogyanya
berlandaskan permohonan kepada Allah, agar kiranya dapat terbuka ciptanya
hingga mampu menerima dan memahami maknanya, karena makna dari ajaran
ini ternyata sangat rumit/berbahaya. Maka bisanya memahami ajaran ini tidak
lain hanya berada di dalam cipta - rasa pribadi.
Maka tidak boleh kiranya untuk didiskusikan dengan orang yang belum sampai
atau belum menunggal rasanya dengan kita, yaitu orang yang belum menerima
hidayah dari Allah SWT. Walau demikian seandainya harus disampaikan
kepada orang yang belum sampai, hendaknya disampaikan dengan sangat hatihati, melihat situasi- kondisi, waktu dan tempat yang tepat serta disampaikan
dengan kiasan bahasa yang indah.
I. 1 Wejangan yang pertama, disebut pelajaran akan sifat-sifat Allah.
Sebagaimana firman Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang bermakna
kurang lebih begini: Sesungguhnya tidak ada apa-apa tatkala sebelum masa
penciptaan, yang ada (paling awal) itu hanya Aku, tidak ada Tuhan kecuali
Aku yang Hidup dan Maha Suci baik asma maupun sifatKu (dzat, sifat, asma,
af'al).
I. 2. Yang dimaksud begini: Yang digambarkan tiada tuhan kecuali aku,
hakekat hidup yang suci, sesungguhnya hidup kita ini adalah melambangkan
citra Allah, sedang nama dan perbuatan kita itu semua berasal dari
Kemahakuasaaan Allah, yang 'menyatu' ibarat matahari dan sinarnya, madu
dengan manisnya, sungguh tiada terpisahkan.
1 Wejangan yang kedua adalah : Pengertian adanya Allah., Wejangan ini
mengajarkan bahwa elemen hidup kita ini berada pada 7 keadaan,
sebagaimana firman Allah kepada Muhammad SAW yang maknanya begini:
Sesungguhnya Aku adalah Allah, yang berkuasa menciptakan segala sesuatu
dengan kun fa yakun dari qodrat dan iradatKu, yang demikian ini menjadi
pertanda bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2. Yang pertama, Aku ada dalam ketiadaan yang tanpa awal serta tanpa
akhir, itulah alamKu yang Maha Gaib.
3. Kedua, Aku mengadakan cahaya sebagai manifestasiKu, berada dalam
kehendakKu.
4. Ketiga, Aku menciptakan bayang-bayang sebagai pertanda citraKu, yang
berada pada alam kejadian/penciptaan (mula-jadi).
5. Keempat, Aku mengadakan ruh sebagai pertanda hidupku, yang berada
pada darah.
6. Kelima, Aku mengadakan angan-angan yang juga menjadi sifatku, yang
berada pada alam yang baru boleh diumpamakan saja.
7. Keenam, Aku mengadakan budi, yang merupakan kenyataan penjabaran
angan- angan yang berada pada alam ruhani.
8. Ketujuh, aku menggelar akal sebagai sentral/wadah atas semua
ciptaanku. Enam perkara tersebut di atas tercipta di dunia yang merupakan
hakikat manusia.
alangalangkumitir
No comments:
Post a Comment