Sunday, July 31, 2011

Laku Puasa Menurut Syaikh Lemah Abang

Puasa dalam ketentuan syariat adalah menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh. Sejak masuk subuh hingga masuk waktu maghrib. Sedangkan puasa dari segi rohani bermakna membersihkan semua pancaindera dan pikiran dari hal-hal yang haram, selain menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkannya yang telah ditetapkan dalam puasa syariat. Dalam puasa harus diusahakan keduanya berpadu secara harmonis. Puasa dari segi rohani akan batal bila niat dan tujuannya tergelincir kepada sesuatu yang haram, walau hanya sedikit. Puasa syari’at berkait dengan waktu, tetapi puasa rohani tidak pernah mengenal waktu. Terus menerus dan berlangsung sepanjang hayat di dunia dan akhirat. Inilah puasa yang hakiki, seperti yang dikenal oleh orang yang hati dan jiwanya bersih. Puasa adalah pembersihan diatas pembersihan.Syekh Siti Jenar mangajarkan bahwa puasa tidak bermakna kalau tidak membawa pelakunya kepada kedekatan terhadap Allah.

Orang awam akan cepat berbuka begitu waktu buka tiba. Tetapi orang yang rohaninya ikut berpuasa, tidak akan pernah berhenti berpuasa secara rohani walaupun secara fisik ia juga berbuka sebagaimana orang lain. Jika orang awam merasakan kebahagiaan berpuasa saat berbuka dan pada saat melihat datangnya bulan Syawal setelah satu bulan berpuasa penuh, maka lain bagi orang yang ‘arif. Orang yang telah berma’rifat lebih mengutamakan dimensi spiritual.

Ia akan menganggap kenikmatan berbuka adalah pada waktu kelak ia memasuki taman surga dan menikmati segala hal di dalamnya. Sedangkan maksud kenikmatan ketika melihat adalah kenikmatan yang diperoleh bila mereka dapat melihat Allah dengan matahati sebagai salah satu efek dari puasanya.Namun masih ada jenis puasa yang lebih tinggi, yakni puasa hakiki atau puasa yang sebenarnya. Puasa ini memiliki martabat yang lebih bagus dari kedua puasa diatas. Puasa ini adalah puasa menahan hati dari menyembah, memuji, memuja, dan mencari ghairullah (yang selain Allah). Puasa ini dilakukan dengan cara menahan mata hati dari memandang ghairullah, baik yang lahir maupun yang batin. Namun walaupun seseorang telah sampai kepada tahapan puasa hakiki, puasa wajib tetap dibutuhkan sebagai aplikasi syari’atnya, dan sebagai cara serta sarana menggapai kesehatan fisik.

Sebaliknya, jika puasa hanya memenuhi ketentuan syariat, maka “iku wis palson kabeh”, hanya sebentuk kebohongan beragama semata. Puasa merupakan tindakan rohani untuk mereduksi watak-watak kedzaliman, ketidakadilan, egoisme, dan keinginan yang hanya untuk dirinya sendiri. Inilah yang diajarkan Syekh Lemah Abang. Buahnya adalah kejujuran terhadap diri sendiri, orang lain dan kejujuran di hadapan Tuhan tentang kenyataan dan eksistensi dirinya. Dalam puasa hakiki, hati dibutakan dari pandangan terhadap ghairullah dan tertuju hanya kepada Allah serta cinta kepada-Nya. Dengan puasa hakiki inilah esensi penciptaan akan terkuak.

Manusia adalah rahasia Allah dan Allah rahasia bagi manusia. Rahasia itu berupa nur Allah. Nur itu adalah titik tengah (centre) hati yang diciptakan dari sesuatu yang unik dan gaib. Hanya ruh yang tahu semua rahasia itu. Ruh juga menjadi penghubung rahasia antara Khaliq dan makhluk. Rahasia itu tidak tertarik dan tidak pernah menaruh cinta kepada selain Allah. Dengan puasa hakiki, ruh itu diaktifkan. Oleh karenanya jika ada setitik dzarrah pun cinta terhadap ghairullah, batallah puasa hakiki. Jika puasa hakiki batal maka kita mengulanginya, menyalakan kembali niat, dan harapan kepada Allah di dunia dan akhirat. Puasa hakiki hanyalah menempatkan Allah di dalam hati, menjalani proses kemanunggalan meng-Gusti-kan perwatakan kawula.

Dengan puasa hakiki, maka kita akan menyadari bahwa sebenarnya puasa merupakan hadiah Allah untuk umat manusia. Sehingga bagi hamba Allah yang telah mencapai ma’rifat, akhirnya puasa wajib dan sunnah bukanlah berbeda. Secara lahiriah keduanya memang berbeda dari segi waktu dan cara pelaksanaannya, akan tetapi secara batiniah, esensi kedua jenis puasa itu tidak berbeda. Dengan berpuasa secara hakiki, tidak ada sekat wajib atau sunnah lagi, yang ada adalah menikmati hadiah dari Allah bagi rohani kita. Sehingga dengan pemahaman dan pelaksanaan puasa yang seperti itu, maka akhirnya puasa tersebut akan mampu menjadi katalisator bagi hawa nafsu kita, dan hati akan semakin berkilau oleh bilasan nurullah.

Ia akan menjadi motor penggerak bagi ruh al-idhafi, sebagai efek kebeningan hatinya yang dengan itulah keseluruhan kehidupan akan ditunjukkan menuju kearah al-Haqq, Illahi Rabbi. Bagi Syekh Siti Jenar, puasa hakiki akan melahirkan watak manusia yang pengasih. Mengantarkan kesadaran untuk selalu ikut berperan serta mengangkat harkat dan derajat kemanusiaan, berperan aktif memerangi kemiskinan, dan selalu menyertai sesama manusia yang berada dalam penderitaan. Puasa hakiki adalah kesadaran batin untuk menjadikan hawa nafsu sebagai hal yang harus dikalahkan, dan ke-dzalim-an sebagai hal yang harus ditundukkan. Oleh Syekh Siti Jenar, puasa secara lahir disubstitusikan dengan kemampuan untuk melaparkan diri. Bukan sekedar mengatur ulang pola makan di bulan Ramadhan, tetapi mampu “ngelakoni weteng kudu luwe”, membiasakan diri lapar, bukan membiarkan kelaparan. Sehingga terciptalah sistem masyarakat yang terkendali hawa nafsunya.

Friday, July 29, 2011

sabo, beb, sabo.. part 2

salam.

sabo la banyak2, beb.. tu la, gua dah cakap dah, jangan pakai baju biru, kan dah tak leh menang lawan singapore.. kalau dah tak leh menang tu, kira kalah je la, kan..

sepatutnya team harimau malaya pakai jersi kuning, seperti zaman kegemilangan bolasepak malaysia satu ketika dulu, zaman mokhtar, chin aun, santokh singh, arumugam, isa bakar, zainal abidin, james wong, hassan sani dan ramai lagi..


ini tidak, pakai jugak kaler Barang Naik, padahal home team patutnya pakai la kuning.. ini mesti fobia warna kuning tak sudah lagi.. dengar cite rajagobal bertengkar dengan ketua polis raja di malaysia tentang warna jersi. rajagobal minta nak pakai kuning, tapi polis tak bagi permit.. adoyai!

anyway, on a more serious note, the malaysian team were too anxious and couldn't play their normal game. i've seen them performed way better than last nite game. time and again the singapore team got close. if not for the heroic stuff from keeper fahmi, malaysia would have lost the game. other than fahmi, safee sali also played well, but in a team game, you need everyone to perform, and that wasn't the case last nite.. well, just have to wait for 2018 for another shot at the world cup. goodbye brasil 2014..

Tuesday, July 26, 2011

ketauhidan Syekh Siti Jenar- 2

LIMA
“…marilah kita berbicara dengan terus terang. Aku ini Allah. Akulah yang sebenarnya disebut Prabu Satmata, tidak ada lain yang bernama Allah…saya menyampaikan ilmu tertinggi yang membahas ketunggalan. Ini bukan badan, selamanya bukan, karena badan tidak ada. Yang kita bicarakan ialah ilmu sejati dan untuk semua orang kita membuka tabir [artinya membuka rahasia yang paling tersembunyi.]” (Serat Siti Jenar Asmarandana, hlm. 15, bait 20-22).

ENAM
“Tidak usah banyak tingkah, saya inilah Tuhan, Ya, betul-betul saya ini adalah Tuhan yang sebenarnya, bergelar Prabu Satmata, ketahuilah bahwa tidak ada bangsa Tuhan yang lain selain saya. …. Saya ini mengajarkan ilmu untuk betul-betul dapat merasakan adanya kemanunggalan. Sedangkan bangkai itu selamanya kan tidak ada. Adapun yang dibicarakan sekarang ini adalah ilmu yang sejati yang dapat membuka tabir kehidupan. Dan lagi, semuanya sama. Sudah tidak ada tanda secara samar-samar, bahwa benar-benar tidak ada perbedaan lagi. Jika ada perbedaan yang bagaimanapun, saya akan tetap mempertahankan tegaknya ilmu tersebut.” (Boekoe Siti Djenar, Tan Khoen Swie, hlm. 18-20).

TUJUH
“Jika Anda menanyakan dimana rumah Tuhan, jawabnya tidaklah sulit. Allah berada pada dzat yang tempatnya tidak jauh, yaitu bersemayam di dalam tubuh. Tetapi hanya orang yang terpilih yang bisa melihatnya, yaitu orang yang suci.” (Suluk Wali Sanga, R. Tanaja, hlm. 42-46).

Ungkapan no. 5, 6, dan 7.
Dinyatakan dalam sidang para wali yang dipimpin oleh Sunan Giri bertempat di Giri Kedaton. Penjelasan Syekh Siti Jenar bahwa dirinya bukan badan menanggapi pernyataan Maulana Maghribi yang bertanya, “Tetapi yang kau tunjukkan itu hanya badan.” Syekh Siti Jenar menyampaikan ajaran “ingsun” yang dikemukakan secara radikal, yang mengajarkan kesamaan tuntas antara san pembicara dengan Allah. Ini sebagai efek dari berbagai pengalaman spiritualnya yang demikian tinggi, sehingga Manunggaling Kawula-Gusti juga meniscayakan adanya manunggalnya kalam (pembicaraan, sabda, firman). Adapun gelar Prabu Satmata memilki makna sama dengan Hyang Manon atau Yang Maha Tahu. Gelar tersebut juga diberikan kepada para Walisanga kepada Sunan Giri. Nampak bahwa Syekh Siti Jenar memiliki pendirian tegas, bahwa ilmu spiritual harus diajarkan kepada semua orang. Karena justru dengan membuka tabir itulah, orang akan mengetahui hakikat kehidupan dan rahasia hidupnya.

DELAPAN
“Syekh Lemah Abang namaku, Rasulullah ya aku, Muhammad ya aku, Asma Allah itu sesungguhnya diriku; ya Akulah yang menjadi Allah ta’ala.” (Wawacan Sunan Gunung Jati terbitan Emon Suryaatmana dan T.D. Sudjana, Pupuh 38 Sinom, bait 13).

Ungkapan mistik Syekh Siti Jenar tersebut menunjukkan, bahwa dalam teologi manunggaling kawula-Gusti, tidak hanya terjadi proses kefanaan antara hamba dan pencipta sebagaimana apa yang dialami oleh Bayazid al-Bustami dan Manshur al-Hallaj. Dalam kasus pengalaman mistik Syekh Siti Jenar, antara syahadat Rasul dan syahadat Tauhid ikut larut dalam kefanaan.

Sehingga dalam pengalaman mistik manunggal ini, terjadi kemanunggalan diri, Rasul dan Tuhan. Suatu titik puncak pengalaman spiritual, yang sudah dialami oleh para ulama sufi sejak abad ke-9, yakni sejak fana’nya Bayazid al-Busthami, Junaid al-Baghdadi, “ana al-Haqq”-nya Manshur al-Hallaj, juga ‘Aynul Quddat al-Hamadani, dan Syaikh al-Isyraq Syuhrawardi al-Maqtul, dan akhirnya menemukan titik kulminasinya pada teologi Manunggaling Kawula-Gusti Syekh Siti Jenar.

-alangalangkumitir-

dalam bunga ada syurga

Flower by Bahman Farzad

Dalam bunga ada syurga

Dalam syurga ada cinta

Dalam cinta ada jiwa

Dalam jiwa ada rasa

Dalam rasa ada Dia

Guala!

Sunday, July 24, 2011

Saturday, July 23, 2011

ketauhidan syekh siti jenar

“Allah itu adalah keadaanku, kenapa kawan-kawan pada memakai penghalang? Sesungguhnya aku inilah haq Allah pun tiada wujud dua, nanti Allah sekarang Allah, tetap dzahir batin Allah, kenapa kawan-kawan masih memakai pelindung?” (Babad Tanah Sunda, Sulaeman Sulendraningrat, 1982, bagian XLIII).

Ucapan spiritual Syekh Siti Jenar tersebut diucapkan pada saat para wali menghendaki diskusi yang membahas masalah Micara Ilmu tanpa Tedeng Aling-aling. Diskusi para wali diadakan setelah Dewan Walisanga mendengar bahwa Syekh Siti Jenar mulai mengajarkan ilmu ma’rifat dan hakikat. Sementara dalam tugas resmi yang diberikan oleh Dewan Walisanga hanya diberi kewenangan mengajarkan syahadat dan tauhid. Sementara menurut Syekh Siti Jenar justru inti paling mendasar tentang tauhid adalah manunggal, di mana seluruh ciptaan pasti akan kembali menyatu dengan yang menciptakan.

Pada saat itu, Sunan Gunung Jati mengemukakan, “Adapun Allah itu adalah yang berwujud haq”; Sunan Giri berpendapat, “Allah itu adalah jauhnya tanpa batas, dekatnya tanpa rabaan.”; Sunan Bonang berkata, “Allah itu tidak berwarna, tidak berupa, tidak berarah, tidak bertempat, tidak berbahasa, tidak bersuara, wajib adanya, mustahil tidak adanya.”; Sunan Kalijaga menyatakan, “Allah itu adalah seumpama memainkan wayang.”; Syekh Maghribi berkata, “Allah itu meliputi segala sesuatu.”; Syekh Majagung menyatakan, “Allah itu bukan disana atau disitu, tetapi ini.”; Syekh Bentong menyuarakan, “Allah itu itu bukan disana sini, ya inilah.”; Setelah ungkapan Syekh Bentong inilah, tiba giliran Syekh Siti Jenar dan mengungkapkan konsep dasar teologinya di atas. Hanya saja ungkapan Syekh Siti Jenar tersebut ditanggapi dengan keras oleh Sunan Kudus, yang salah menangkap makna ungkapan mistik tersebut, “Jangan suka terlanjur bahasa menurut pendapat hamba adapun Allah itu tidak bersekutu dengan sesama.”

Mulai persidangan itulah hubungan Syekh Siti Jenar dengan para wali memanas, sebab Syekh Siti Jenar tetap teguh pada pendirian tauhid sejatinya. Sementara para Dewan Wali mengikuti madzhab resmi yang digariskan oleh kerajaan Demak, Sunni-Syafi’i. Sampai masa persidangan penentuannya, Syekh Siti Jenar tetap menyuarakan dengan lantang teologi manunggalnya bahwa, “Utawi Allah iku nyataning sun kang sampurna kang tetep ing dalem dhohir batin,” (bahwa Allah itu nyatanya aku yang sempurna yang tetap di dalam dzahir dan batin) . Riwayat yang agak sama juga tercantum dalam Babad Cerbon, terbitan Brandes (1911) pada Pupuh 23, Kinanti bait 1-8.

alang alang kumitir

sabo, beb, sabo..

salam.
td gua baru je tenguk first half malaysia lawan singapore.
peh! tak dan 20 saat malaysia sudah score, beb! gua ingatkan pastu sayur la singapore..
rupa2nya malaysia kena bubuh 4 biji! adoyai!
gua tenguk malaysia defence system tah apa-apa tah..
macam budak2 bawah 15tahun main peringkat daerah manjung je..
terutamanya gol ketiga dan keempat singapore, defence malaysia langsung tak track pemain singapore. biarkan je lari tanpa marking. macam tahi la, senang cite.
kalau gua jadi coach tu, harus menggelegak tahi telinga pemain gua maki masa halftime break..
tak tau la amende gamaknya coach rajagopal sembang dgn diorang.. tunggu je la 2nd half..
sabo, beb, sabo..

Thursday, July 21, 2011

suluk wujil (bahagian 18, 19, 20)

18
Pedoman hidup sejati
Ialah mengenal hakikat diri
Tidak boleh melalaikan shalat yang khusyuk
Oleh karena itu ketahuilah
Tempat datangnya yang menyembah
Dan Yang Disembah
Pribadi besar mencari hakikat diri
Dengan tujuan ingin mengetahui
Makna sejati hidup
Dan arti keberadaannya di dunia
19
Kenalilah hidup sebenar-benar hidup
Tubuh kita sangkar tertutup
Ketahuilah burung yang ada di dalamnya
Jika kau tidak mengenalnya
Akan malang jadinya kau
Dan seluruh amal perbuatanmu, Wujil
Sia-sia semata
Jika kau tak mengenalnya.
Karena itu sucikan dirimu
Tinggalah dalam kesunyian
Hindari kekeruhan hiruk pikuk dunia

20
Keindahan, jangan di tempat jauh dicari
Ia ada dalam dirimu sendiri
Seluruh isi jagat ada di sana
Agar dunia ini terang bagi pandangmu
Jadikan sepenuh dirimu Cinta
Tumpukan pikiran, heningkan cipta
Jangan bercerai siang malam
Yang kaulihat di sekelilingmu
Pahami, adalah akibat dari laku jiwamu!

Monday, July 18, 2011

kepada kau

GARIS by anuarsalleh

Masih ingatkah kau, kita singgah di kedai kopi tak jauh dari kelokan 23
bercerita untuk mimpi-mimpi yang segera lekas
Dimana pada hari itu aku meminangmu dibawah sumpah atas nama Tuhan
untuk menjadi ibu bagi anak-anakku kelak
Mata kita saling pandang, tak hiraukan berpuluh pasang mata
kita tetap dalam satu genggam tangan juga hati

Tak terasa hari semakin senja
dan bau terminal keberangkatan diujung mata
telah meminta aku segera, peluk saja tak cukup
beri aku bibirmu,aku ingin mencecap rasa yang api
tak peduli dibawah langit yang meronta

Sebelum lepas rengkuh tangan
Ijinkan aku mengucap pada angin yang bebisik
untuk tersampaikan pada dinding telingamu :

” Aku hanya inginkan selembar hatimu
sejak aku mencoba untuk hidup didalam rasamu
Dan kau tahu, rumah yang paling teduh bagiku, rumah jiwamu.
Dan rumah kita di bumi tak besar kecil saja
dimana ada sisa tanah untuk kau tanami bunga-bunga matahari
seperti nama anak kita, Sang Fajar. “

-langitjiwa-

suluk wujil (bahagian 12, 13, 14)

12
Kebajikan utama (seorang Muslim)
Ialah mengetahui hakikat salat
Hakikat memuja dan memuji
Salat yang sebenarnya
Tidak hanya pada waktu isya dan maghrib
Tetapi juga ketika tafakur
Dan salat tahajud dalam keheningan
Buahnya ialah mnyerahkan diri senantiasa
Dan termasuk akhlaq mulia
13
Apakah salat yang sebenar-benar salat?
Renungkan ini: Jangan lakukan salat
Andai tiada tahu siapa dipuja
Bilamana kaulakukan juga
Kau seperti memanah burung
Tanpa melepas anak panah dari busurnya
Jika kaulakukan sia-sia
Karena yang dipuja wujud khayalmu semata
14
Lalu apa pula zikir yang sebenarnya?
Dengar: Walau siang malam berzikir
Jika tidak dibimbing petunjuk Tuhan
Zikirmu tidak sempurna
Zikir sejati tahu bagaimana
Datang dan perginya nafas
Di situlah Yang Ada, memperlihatkan
Hayat melalui yang empat

pesu the fluffy rabbit


salam.

pesu the fluffy rabbit died sometime in the wee hour of saturday morning, but it was only at 7+ in the morning when i unlocked the gate that i noticed something amiss from the cage where pesu was. when i got to the cage, there was pesu lying still. the body was still warm, which could only mean that he died a couple of hours earlier.
though he was just a rabbit given to me about one year ago, the moments spent together are still vividly in the mind. pesu running and jumping here and there, hiding behind the sofa, sitting on my lap, coming near me asking to be cared, to be loved.
that's pesu.
here yesterday.
gone today.

Wednesday, July 13, 2011

Tuesday, July 12, 2011

if u miss me..

"If you miss me, you can’t text, you can’t email, you can’t post it on my Facebook wall. If you really miss me, you come and see me."

No Strings Attached

ibarat mengali sumur

Apabila Anda menggali sumur, Anda harus menggalinya jauh ke dalam sampai Anda menemukan sumber mata airnya. Dapatkah sumur itu penuh tanpa mencapai sumber yang dalam itu? Bila Anda bergantung pada hujan atau sumber luar lain untuk mengisi sumur itu, maka air itu hanya akan menguap atau diserap oleh tanah. Lalu, bagaimana Anda dapat membasuh diri Anda atau menghilangkan dahaga Anda? Hanya jika Anda menggali cukup dalam untuk mendapatkan mata air, maka Anda akan sampai pada sumber air yang tak habis-habisnya.
Demikian juga halnya, jika Anda hanya membaca ayat-ayat dari kitab suci, tanpa menggali lebih dalam untuk mencari maknanya, hal itu seperti menggali sebuah sumur tanpa mencapai mata airnya atau seperti mencoba mengisinya dengan air hujan. Kedua cara ini tidak akan memadai. Hanya apabila Anda membuka mata air yang ada di dalamnya dan ilmu Tuhan mengalir dari sana, maka mata air sifat-sifat Tuhan akan mengisi hatimu. Hanya setelah itu Anda dapat menerima kekayaan-Nya. Hanya setelah itu Anda akan mendapatkan kedamaian dan ketenangan. Kearifan dan ilmu Tuhan ini harus timbul dari dalam diri Anda; kisah Tuhan dan doa mesti dipahami dari sisi batin. Maka Anda akan memperoleh semua yang Anda perlukan untuk diri Anda, dan Anda juga akan merasa cukup untuk berbagi dengan orang lain.

M .R . Bawa Muhaiyaddeen

Truth That Cannot Be Covered

Guala was there! 907'11


Sunday, July 10, 2011

Bersih 2.0 - polis @ samseng?


salam.
macammana tahi sekalipun mamat tu buat, tak sepatutnya polis buat macam gini. ni semua bukan polis tapi samseng. ramai2 berani la pukul sorang, cuba sorang sama sorang tengukkk.. ni seme yang terajang bukan polis, tapi anjing peliharaan @ penjilat @ mereka2 yang bengong..

Bersih 2.0 part 3

Friday, July 8, 2011

chopsticks

perhaps nothing is more symbolic of Asian culture than a humble pair of chopsticks. in mandarin, they are known as kuai-zi - "quick little fellows" or "nimble ones". but in english we say chopsticks. i get the 'sticks' part, but how did 'chop' get into the picture?

according to the Oxford Dictionary the word 'chopsticks' first appeared during the late 17th century. 'chop' is pidgin english for quick - as in the phrase 'chop-chop', which means quickly.

kisahnya..

adapted from readers digest february 2011

Thursday, July 7, 2011

Air mencari Si dahaga

Air mencari Si dahaga - Kisah Ayatullah Hasan Zadeh Amuli

Jika seseorang itu dahaga akibatnya ia akan sampai kepada air.Anda jika dahagakan makrifat-makrifat akibatnya anda akan sampai kepada air.Hikmat di dalam Qadha’ dan Qadar Ilahi adalah begini dimana Si Dahaga mencari air dan air mencari Si dahaga.

Saya kadangkala bermusafir melalui jalan Hezar ke wilayah Amul.Di pertengahan jalan saya perhatikan sungai Hezar yang dengan susah payah melalui batu-batu,bukit-bukau,tanah tinggi dan lurah dan kadangkala terjun berbentuk air terjun membentuk buih-buih ! Saya bertanya kepadanya :

Kenapa begitu tergesa-gesa engkau bergerak ? Dia berkata : Tuan,tanah-tanah yang dahaga banyak sekali yang menantiku dengan mulut-mulut yang ternganga untuk dihilangkan dahaga denganku,maka aku pergi kepada mereka!

Ya,Tuan .Hikmat Tuhan di kalangan benda-benda wujud adanya tarikan,tertarik dan asyik! Insan yang dahagakan Makrifat-Makrifat juga akhirnya menemui air.Sekarang ini banyak sekali air yang menantikan kamu semua wahai orang-orang yang dahaga!.

Solawat.

taken from Pencinta Nabi saw n ahlul bait as

Bersih 2.0 part 2


ciluk dari Tukar Tiub..

Wednesday, July 6, 2011

Bersih 2.0

salam.

mula2 najib kata kerajaan akan bagi stadium pada Bersih semalam, tapi hari ni cakap pulak yang kena mintak permit polis..

sepupu dia si hisham kata Bersih entiti haram @ illegal, walaupun dapat pekenan Agung pegi mengadap semalam, jadi apa2 yang berkaitan dengan Bersih adalah haram. walaubagaimanapun, Bersih boleh mohon permit melalui kaedah lain, kata si hisham. tapi dia tak pulak bagitau kaedah apa. kalau ikut gua punya faham, tak boleh le Bersih nak mintak permit mohon stadium sebab depa entiti haram di sisi KERAjaan Barang Naik.

celah2 tu semalam gua tengok kt berita online polis konon2nya jumpa senjata seperti parang, molotov cocktail, lighter, mercun, t-shirt Bersih disorok sekitar KL. Adoyai, apa la punya bengap polis ni.. kalau nak ngencing pun berpada2 la.. teruk beno la mentaliti orang malaysia kalau boleh percaya cite polis ni. polis ni kejap cite Bersih diresapi komunis, pastu kata pulak mendapat sokongan pihak luar.. pakai baju Bersih pun salah pada polis sial ni.. segala yang kuning dan berkaitan Bersih adalah salah. bengong. apa la punya paranoid. da..

kalau ikut pandangan gua, najib, hishamuddin, polis khususnya PIG n deputy PIG, memang nak mendajal Bersih, saja nak permainkan @ perbodohkan Bersih.

najib dan hisham cakap dengan lidah bercabang, cakap dengan bongkaknya, polis pulak diorang ingat diorang keje dengan umnongok, walhal sepatutnya depa mesti non-partisan, dan patut dihukum ialah anjing perkasa, si ibrahim ali al kataki, sebab terang2 dia mengapi2kan perasaan orangramai dengan satu agenda, mempertahan kekuasaan umnongok selama mana boleh walaupun cakap dia tu macam orang tak berakal.

secara peribadi, adalah lebih baik pendukung2 Bersih turun ke jalanan je sebab kita nak tunjukkkan pada semua yang kita ni tak nak lagi SPR menjadi kuda tunggangan umnongok, seperti mana sprm, pdrm, jabatan peguam negara, badan kehakiman yang memang nyata adalah anjing @ pecacai @ budak suruhan umnongok. pada gua, orang2 yang mendukung kuasa untuk umnongok adalah munafiqun.

celah2 tu kalau perkasa dan pemuda umno ada berani, turun la sama , nak tenguk jugak ramai mana nak datang sokong depa. umnongok punya cara adalah tabur duit bila nak apa2. tabur la duit banyak2, pakcik kaya, apa takut..

Tuesday, July 5, 2011

live a life

Monday, July 4, 2011

Kamu yang aku rindu

Kamu yang aku rindu

Adalah aku yang merindu

Rindu

Di sepanjang waktu..

Kamu yang aku damba

Adalah aku yang menyinta

Cinta

Di setiap masa..

Kamu yang aku tahu

Adalah aku yang tak pernah jemu

Tidak kan jemu

Pada Mu..

Kamu yang aku kasihi

Adalah aku yang selalu berahi

Berahi

Akan dakapan kekasih hati..

Tak mampu berpisah

Tak mungkin terpisah

Walaupun gelisah

Kadang-kala datang menyinggah..

Ayuh! Layarkan!

Telah berakhir segala

Bila bermulanya cinta

Bersama sang pencinta..

-kutugila- guala!

selamanya

selamanya

Secangkir

Secawan

Segelas

Sepiala

Minuman

Arak kecintaan

Arak kerinduan

Arak keasyikan

Arak kemasyukan

Arak kelaraan

Arak kedambaan

Arak kepasrahan

Cukup

Sememangnya cukup

Untuk qais yang majnun

Untuk Al-hallaj bersatu

Untuk Siti jenar tetap tegar

Mabuk selamanya

NK Chai

Friday, July 1, 2011

dunia ini sandiwara

‘Kehidupan dunia ini sandiwara. Maka semua orang yang hidup ini adalah pemain-pemain, atau pameran-pameran di atas panggung sandiwara. Tujuan yang harus kita raih sekarang ini adalah berperan dengan sebaik-baiknya, sehingga timbul apresiasi dari Sang Sutradara Agung, Sang Khalik. Bukan untuk mendapatkan pahala seperti yang menjadi pendapat umum selama ini. Apa yang disebut “pahala” sebenarnya daya positif untuk hidup yang sebenarnya. Hidup yang tak tersentuh kematian. Hidup sejati. Bukan hidup yang terjebak kematian.’

Dipetik dari ‘Syekh Siti Jenar, makna “kematian”,

karangan Achmad Chodjim

 

Bali Accommodation