“Heh?!!! Kok kamu bisa berpandangan begitu. Hati-hati kamu bisa dituduh telah menghujat Tuhan. “
“Waduh, bukan niat menghujat. Hanya saja itulah yang terlintas dipikiran ketika Pak Haji dan Om Pendeta sebelah rumah sama-sama menjelaskan bahwa Tuhan itu tidak dapat dilihat. “
“Lah, tidak dapat dilihat bukan berarti karena malu kan?”
“Yah, jika buat manusia sih memang benar. Tapi ini kan Tuhan yang katanya maha-maha. Seharusnnya jika Tuhan memang ingin dilihat ya tentu Dia bisa membuat Dia terlihat. Pasti tahu caranyalah. Maka ketika Tuhan ternyata tidak dapat dilihat maka itu hanya bisa berarti bahwa Tuhan memang tidak mau dilihat. Dan salah satu alasan yang terpikir oleh saya adalah Tuhan itu malu jika dilihat. Yang belum saya tahu kenapa Tuhan malu dilihat ya?”
“Malu kan cuma salah satu alasan saja. Bisa jadi Tuhan tidak mau dilihat demi keselamatan yang melihat. Manusia bisa jadi tidak tahan jika melihat Tuhan. Contohnya Nabi Musa tuh. “
“Ah, tetap saja jika Tuhan mau maka manusia tentu bisa dan tahan melihatNya. Semuanya tergantung mau tidaknya Tuhan. Toh segala sesuatu mungkin bagi Dia bukan? “
” … “
Sebuah Perjalanan
5 comments:
apa benar tuhan itu malu pak?
mengapa satu tajuk enggak bisa dibaca..
salam aku.
sori la, lg satu tu kita simpan esuk2 pulak.. nanti, heavy sangat, tak terlayan..
ok pak, gue jugak tunggu yang seterusnya..
salam dean.
where have u been?
: )
salam. tuhan itu bukan pemalu. cuma mnusia tidak bisa melihat Nur-Nya sptmana nabi musa a.s.. klau kita bisa mlihat Dia, masya-Allah.. jd sbb itu la mnusia tidak bisa mengatasi Tuhannya krn Allah SWT itu Maha Pencipta kpd sluruh alam semesta. allahuakbar!
Post a Comment