Kalau sudah Bermakrifat kepada Allah,
Kita mau membahas apa tentang Allah?, bukankah Dia Laisa
kamistlihi syai’un?.
Kita mau membayangkan apa tentang Allah?, bukankah Dia Laisa
kamistlihi syai’un?.
Kita mau mengandaikan apa tentang Allah?, bukankah Dia Laisa
kamistlihi syai’un?.
Kita mau berjalan kemana lagi untuk menemui Allah?. Apa kita
mau berjalan ke langit?. Atau Apa kita mau berjalan ke dalam diri kita
sendiri?.
Kita mau menjalankan apa lagi untuk bertemu dengan Allah?. Apakah kita mau menjalankan RUH untuk bertemu dengan Allah?
Bukankah kita sebenarnya tidak pernah terpisah dengan Allah?. Bukankah semua kita ini, semua ciptaan, dan seluruh peristiwa-peristiwa, sebenarnya adalah gambaran atau sifat-sifat yang melekat pada SEDIKIT dari DZAT Allah sendiri?. Masakan Dzat atau Diri Allah terpisah dengan Allah?
-Yusdeka-
No comments:
Post a Comment