Mengikut Sunan Bonang, dalam suluk wujil,
Unggulnya diri itu mengetahui hakikat salat, sembah dan pujian. Salat yang sebenarnya bukan mengerjakan salat isya atau maghrib. Itu namanya sembahyang. Apabila disebut salat, maka itu hanyalah hiasan dari salat daim. Hanyalah tata karma.
Manakah yang disebut salat yang sesungguhnya itu? Janganlah menyembah bila tidak tahu siapa yang disembah. Akibatnya akan direndahkan martabat hidupmu. Apabila engkau tidak mengetahui siapa yang disembah di dunia ini, engkau seperti menyumpit burung. Pelurunya disebar tetapi tidak ada satu pun yang mengenai burungnya. Akhirnya Cuma menyembah adam sarpin, penyembahan yang tiada guna.
Salat yang unggul itu tidak mengenal waktu. Semua tingkahlakunya itulah salat. Diam, bicara, dan semua gerak geri badannya merupakan salat. Hingga wudu’, istinja’ dan segalanya merupakan salat. Itulah yang disebut niat sejati. Pujian yang tak putus-putusnya.
No comments:
Post a Comment